Sabtu, 24 Agustus 2013

Guardian Angel Part 1






Title: Guardian Angel Part 1
Author: Devieyun
Genre: Romance, Family, Comedy
Main Cast:
- Ham Eunjung (T -ara)
- Kim Soo Hyun
- Park Hyomin (T-ara)
Cerita ini hanya fiksi belakang apabila ada kesamaan di dunia nyata itu hanya kebetulan semata. Ini real hasil imajinasi sendiri.Tolong hargai hasil karya orang lain dengan tidak meng re-post, mengedit tanpa sepengetahuan penulis. Jangan lupa kasih komentarnya ya ( ^-^ ). Terimakasih sebelumnya \ (^ - ^) / .

Y Happy  Reading  Y
“Hei...apa yang kamu lakukan ? Kamu harus lebih cepat lagi larinya ! Lari kau seperti kura-kura ! Jangan berlari seperti perempuan !!! Lebih cepat lagi !!? bentak Laki-laki paru baya itu pada perempuan itu ”
Tiba-tiba perempuan itu berhenti berlari dan menghampiri laki-laki separuh baya itu dan berkata.

“Ya... Ayah , aku memang seorang perempuan jangan samakan aku seperti anak buah ayah yang lain. Anak buah ayah itu laki-laki semua. Aku lelah selalu berlatih menjadi seorang laki-laki yang tangguh, aku juga ingin menjadi seorang gadis seumuranku yang memakai pakaian yang indah dan pergi ke salon untuk mempercantik diri. Eunjung... senjak kapan kau berani membatah perintah ayahmu ? Kau mulai berani membangkang aku ya ?” Lalu anak perempuannya langsung membalas ucapan ayahnya.

“Senjak kapan? Seharusnya aku yang berkata sama Ayah senjak kapan ayah mulai berubah memprilakukan aku seperti anak laki-laki. Aku ini seorang gadis ayah, terkadang aku juga mempunyai perasaan yang rapuh, yang tidak bisa aku ungkapkan kepada ayah. Bagaimana aku bisa memberitahu ayah, ayah saja tidak pernah menganggap aku anak mu! Dimata ayah aku tidak lebih seperti anak buahmu kan !!” Dengan mata yang berkaca-kaca dia langsung pergi meninggalkan ayahnya tanpa mendengar terikan panggilan  ayahnya yang memanggilnya.

Tiba-tiba terdengar suara keributan karena kejadian itu. Dengan cepat pelatih itu mengembalikan kesadarannya.

“Apa yang kalian lihat ?  Ayo lari lagi siapa yang suruh kalian berhenti !! bentak dia” tanpa ada komentar semuanya langsung berlari lagi dengan tergesa-gesa karena mereka takut akan amarah pelatihnya.

            “Untuk apa aku datang kesini ? Apakah aku sudah keterlalu kepada ayah ? Tidak !!! aku tidak keterlaluan pada ayah, apakah aku harus meminta maaf pada ayah? Tapi tunggu dulu disini yang salah adalah ayah bukan aku. Siapa yang duluan membentak ? Aku kan hanya membalas perkataan Ayah pada ku, tapi disaat itu memang banyak anak buah ayah, wajar ayah marah pada ku tapi kan seandainya ayah ada diposisi ku apakah ayah akan melakukan apa yang aku lakukan ?”  Eunjung bertanya dalam hatinya.

Disepanjang perjalanan pulang Eunjung selalu memikirkan ayahnya, apakah ayahnya sudah makan atau belum? Maklum selama ini yang selalu membuat makanan untuk ayahnya adalah Eunjung . Sudah hampir 10 tahun dia selalu memasak untuk ayahnya . meskipun terkadang masakannya tidak enak tetapi ayahnya selalu memakanya dengan habis dan ayahnya selalu berkata pada dia kalau masakannya enak. Tanpa sadar air mata Eunjung menetes dipipinya. Setelah mengingat semua kebaikan ayahnya padanya.

            “Apa yang sudah kau lakukan Eunjung ? Kau sudah membuat orang yang kamu sayangi sedih karena sikapmu tadi. Maafkan aku ayah , membuat ayah sedih , aku sayang ayah”

            Diperjalanan pulang laki-laki paruh baya itu memikirkan ucapan anak perempuannya, terlihat raut wajah yang sedih diwajahnya  karena sudah membuat anaknya menangis, dan dia tidak bisa bersikap manis didepan anak perempuannya, dia tahu bahwa dia salah pada anaknya karena sudah mendidiknya dengan keras tidak seperti seorang perempuan yang seutuhnya, tapi dia melakukan itu demi kebaikan orang tersayangnya, dia tidak mau anak satu-satunya lemah didepan laki-laki , dia harus kuat dan tidak tergantung dengan orang lain harus mandiri.

“Tetapi sepertinya aku salah mendidiknya seperti ini , anak itu tetaplah seorang anak perempuan yang terkadang rapuh hatinya yang tidak pernah aku menyadarinya dan mengetahuinya, maafkan ayah Eunjung Ayah sayang kamu nak “ ucap laki-laki paru baya itu sambil menatap langit malam yang gelap tanpa bintang.

            Dengan pelan-pelan ayahnya masuk kedalam rumah karena takut anaknya terbangun dari tidurnya, tetapi ternyata anaknya sedang berdiri didepan pintu masuk menunggu ayahnya. Sambil bersilang tangan dan dengan raut wajah yang tidak bersahabat.

            “Kenapa ayah baru pulang? Jam berapa sekarang yah ? ini sudah malam sekali sudah jam 1 malam, apa ayah tahu seberapa khawatirnya aku menunggu mu. Aku takut terjadi apa-apa kepadamu ayah dijalan, apakah ayah tahu!!” ucap Eunjung dengan mata berkaca-kaca karena dia menahan airmatanya didepan ayahnya.

            “Maafkan ayah pulang telat, dan membuat kamu khawatir, tadi ada latihan tambahan jadi ayah agak malam pulangnya” balas ayahnya.
           
“Ayah kan bisa memberitahu ku terlebih dahulu dengan menelefonku, atau sms ku . apakah ayah masih marah pada ku ? sehingga tidak mau berbicara padaku? Apakah aku begitu bersalahnya dimata ayah sampai-sampai ayah tidak bisa menatapku sekarang? Dengan nada yang menyesal Eunjung berkata pada ayahnya. Maafkan aku ayah jangan bersikap seperti ini , kalau ayah ingin marah padaku aku akan menerimanya, jangan diam seperti ini , ayah jangan membuat aku semakin bersalah padamu yah. Jawab aku ayah”

Tiba-tiba laki-laki paruh baya itu memeluk putrinya dan dia berkata dengan suara yang parau “maafkan ayah nak, harusnya ayah lebih dahulu yang meminta maaf padamu, ayah yang salah, kenapa ayah tidak mau mengerti tentang perasaan mu selama ini, ayah memang bukan ayah yang baik untukmu. Ayah mendidik mu terlalu keras, mungkin bila ibumu masih ada mungkin kamu sekarang menjadi seorang gadis yang lembut. Maafkan keegoisan ayah nak, ayah janji tidak akan berbuat seperti itu lagi kepadamu. Iya ayah maaf kan aku juga ayah, aku seharusnya tidak juga membentak ayah pada saat tadi, aku sayang ayah. Ayah juga sangat sayang kamu bahkan nyawapun akan aku berikan untuk mu nak’’

Pelukan laki-laki paruh baya itu semakin erat memeluk anaknya dan anaknya membalas juga pelukan sang ayah dan airmatanya yang dia tahan menggalir di pipinya. Dia juga tidak tahu kenapa mengapa dia akhir-akhir ini dia mudah tersinggung dengan ucapan ayahnya, mungkin dia sudah terlalu lama menahan kesabarannya sehingga dia tidak bisa lagi menyembunyikan perasaannya pada ayahnya. Tapi yang dia tahu sekarang adalah ternyata ayahnya yang tegas dan terlihat galak ternyata bisa terlihat lemah juga dan satu lagi air mata ini bukanlah air mata kesedihan tetapi airmata kebahagiaan. Kenapa airmata kebahagianan , karena ternyata ayahnya selama ini sangat memperhatikan putrinya tapi memang dia tidak memperlihatkan sikapnya kepada putrinya, tapi itulah dirinya.

Hari berganti pagi, dan hari ini terlihat sangat cerah, burung berkicau merdu menyambut matahari yang akan terbit . Begitu juga Eunjung yang sudah terbangun senjak subuh tadi , dia ingin membuat bekal untuk ayahnya, karena ayahnya sering lupa makan bila sudah melatih anak muridnya.

“Hari ini aku mau buat bento yang spesial untuk ayah, aku buat yang banyak untuk ayah supaya dia kekenyangan, heeheeee” Eunjung tertawa kecil sambil memperlihatkan senyuman kecilnya.

Terdengar suara langkah kaki pelan menuruni anak tangga , yang ternyata adalah ayahnya sudah terbangun. “Hallo Eunjung kau sudah bangun  ?”
“Iya ayah aku juga sudah membuat sarapan untuk kita dan bekal untuk ayah” dengan antusiasnya Eunjung berkata kepada ayahnya, dan ayahnya tersenyum dengan senang.

            “Ayah aku juga membuat bekal siang yang istimewa untuk kita loh... pasti ayah menyukai bekal buatan aku ini. Aku jamin deh . heheee” Eunjung tersenyum kepada ayahnya.

            “Ayah akan memakan semua masakan buatan mu, walaupun terkadang makananmu yah begitu deh. Hahaaaa...” ayahnya membalas ucapan anaknya dengan celetukannya. Anaknya tahu kalau ayahnya hanya bencanda tapi tetap saja membuat dia sedikit marah sehingga tanpa sadar Eunjung mengembungkan pipinya yang cuby itu ke arah ayahnya.

            “Pokoknya ayah harus menghabiskannya ya? Janji ? Kalau ayah bohong aku gak mau buat makanan untuk ayah lagi” Eunjung membalas ayahnya dengan nada sedikit mengancam. “Iya Eunjung ku sayang, ayah akan menghabiskan semua bekal buatan mu ini” Ayahnya tersenyum lembut kepada anaknya sambil mengelus kepala anaknya dengan lembut.

            “Ayah sudah selesai sarapannya jadi ayah berangkat sekarang ya?” “aku juga sudah selesai sarapannya , ayah berangkatnya bersama-sama ya?”kata Eunjung. “Kamu tidak usah datang ketempat latihan sekarang, hari ini kamu boleh bolos kok” Ayahnya membalas ucapan Eunjung.

            Prilaku ayahnya agak sedikit aneh terhadap dirinya. Dan membuat Eunjung ingin bertanya kepada diri ayahnya. “Ayah masih marah pada ku?” Ayah jangan seperti ini ya, aku minta maaf lagi pada ayah, ayah jangan marah sama aku lagi ya”. Dengan nada sedih Eunjung meminta maaf pada ayahnya.

            “Ayah tidak marah kok sayang ku Eunjung, ayah sayang sekali sama kamu jadi kamu jangan sedih, aku hanya ingin memprilakukanmu dengan baik kok, bukannya ayah tidak mengijinkan kamu ke tempat latihan , tapi sekali-kali kamu harus jalan-jalan juga sekalian refreshing jangan latihan terus menerus, besok kamu boleh kok datang ke tempat latihan , percaya sama ayah, ayah tidak marah kok dengan kamu” dengan lembut ayahnya menghapus airmata anaknya yang membasahi pipinya. “Tapi janji ya hanya hari ini saja ayah seperti ini” Eunjung mempertegas ucapan ayahnya yang tadi. “Iya Cuma untuk hari ini ayah janji” lalu Eunjung meminta ayahnya mengaitkan jari kelingkingnya ke jari kelingkingnya juga untuk tidak membatalkan janji yang sudah mereka ucapkan. Lalu Eunjung mengantar ayahnya pergi sampai kedepan halaman rumahnya. “Hati-hati ya ayah” Eunjung sambil melambaikan tangannya kepada ayahnya dan ayahnya membalas lambaian tangan anaknya dari dalam mobil dan berkata. “Ayah berangkat dulu ya”

            Setelah mobil ayahnya sudah tidak terlihat olehnya dia bingung harus melakukan apa hari ini. Lalu Eunjung mengembuskan nafas yang panjang.

            “Apa yang harus aku lakukan sekarang ya? Biasanya aku latihan fisik, sekarang aku tidak melalukan apa-apa hanya berjalan-jalan tanpa tahu mau kemana? Kalau akhirnya seperti ini mendingan aku ikut ayah saja untuk latihan, daripada gak tau mau kemana?” Enjung berjalan disepanjang jalan sambil mengeluh sambil menjinjing bekal makanan miliknya. Tiba-tiba mobil berhenti disampingnya yang ternyata Eunjung sedang berdiri disamping genangan air kotor. Tercipratlah dia dengan air kotor itu, lalu dia langsung berteriak kepada yang mengendarakan mobil tersebut.

            “Hei!!! Kamu tidak bisa menyetir ya !!! lihat baju ku kotor” Lalu keluarlah seorang laki-laki tampan dari pintu belakang mobil tersebut, akan tetapi raut wajahnya sangat lah tidak bersahabat. “Hei... kamu yang menyuruh sopirmu yang berhenti disini ya ” tetap dengan nada yang membentak Eunjung berbicara kepada laki-laki itu, sambil mendorong tubuh laki-laki itu kebelakang pintu mobilnya. Lalu keluarlah supirnya dari mobil melihat tuannya dimarahi oleh orang yang tidak dikenal.

            “Apa yang kamu lakukan pada tuan ku, yang salah itu aku yang tidak melihat ada genangan air disana” sopir itu menarik tubuh Eunjung untuk menjauh kepada tuannya. Tapi Eunjung tidak mengngubris ucapan supir tua itu. Tiba-tiba tubuh laki-laki itu menarik tubuh Eunjung berlawanan arah, yang sekarang dia yang ada di tempat laki-laki itu berada tadi.

            “jangan main-main dengan ku nona, kamu bukan sainganku, dan jangan membuat aku kehabisan kesabaran terhadapmu , Aku sedang tidak mood sekarang jadi jangan cari masalah kepadaku!!! Kau mengerti!!!” Laki-laki itu berkata sambil membentak dan tiba-tiba menatap wajah Eunjung lalu dia mengangkat tanganya, lalu terdengarlah suara yang keras “Brukk”!!!, Eunjung menutup matanya karena dia kira kalau laki-laki itu akan memukul dirinya ternyata dia memukul kap mobilnya sangat keras. Lalu laki-laki itu pergi begitu saja, dan membuat Eunjung semakin marah kepadanya.

            “Hei... !!! aish....!!! masih ada laki-laki seperti itu, sekiranya bilang maaf kek, tuh orang nyebelin banget deh.” Dengan kesal dia memarahi laki-laki itu tapi percuma saja dia tidak akan mendengarnya karena dia sudah pergi. Tiba-tiba supir itu mendatangi Eunjung dan berkata.

            “Maafkan aku nona, jangan salahkan tuan ku, wajar dia marah kepadaku tadi, karena aku sudah berbohong kepada dia .” sebagai permintaan maaf aku akan mengganti pakaian nona yang sudah kotor ini. Supir itu membungkukkan tubuhnya sambil meminta maaf kepada dirinya.

            “Tidak usah pak, anggap saja aku hari ini sedang sial. Aku salah juga kok marah-marah begitu saja kepada dia” dengan nada yang pelan Eunjung membalas ucapan Supir tua itu sambil membantu mengngankat bahu supir tua itu dari membungkuk.

            “Sepertinya aku harus di dalam rumah saja deh” gumam Eunjung di sepanjang jalan menuju rumahnya. Aku jadi kena sial kalo gak ikut latihan dengan ayah” akhirnya dia sampai di depan pintu rumahnya dan dia langsung masuk, dan membersihkan tubuhnya dari cipratan air kotor itu. Setelah selesai mandi Eunjung menonton televisi yang selama ini jarang dia tonton karena dia jarang dirumah dan bersantai-santai. Tiba-tiba dia teringat dengan wajah laki-laki yang dia temui tadi siang dijalan.

            “Kalau dilihat-lihat memang tampan juga ya dia, postur tubuh yang tegap, kulitnya wajahnya terlihat sangat bersih tidak ada satu nodapun, wajah ku pun kalah, matanya terlihat sangat tajam, hidungnya juga mancung dan dia bisa membalas serangan ku, anak buah ayah saja tidak bisa membalas ku, sepertinya dia bukan orang biasa?

Ditempat lain ada seorang laki-laki tua yang sedang sibuk mencari tuannya, sampai-sampai dia sudah berjam-jam mengelilingi sepanjang jalan untuk menemukan tuan mudanya dengan raut wajah yang khawatir .

“Tuan muda kamu dimana sekarang” supir itu mencari tuannya disepanjang jalan, dia khawatir karena tuannya keluar dari mobil tanpa membawa apa-apa bahkan dia tidak membawa tongkatnya.

            “Brukk...!!!” terdengar suara yang sangat keras dan yang ternyata ada seseorang yang jatuh karena dia tabrak, dan lalu dia di maki habis – habisan dengan orang yang dia tabrak dan dia hanya bisa meminta maaf karena sudah menambrak orang tersebut. Dan disekitar tempat tersebut banyak orang yang berbisik-bisik mengenai dirinya. Tapi dia tidak menggubris karena nanti mereka akan melupakannya dan dia juga tidak mengenal mereka jadi tak masalah apabila dia digunjingkan oleh orang lain.

            “Bodohnya aku kenapa bisa-bisanya aku melupakan tongkatku. Seandainya aku membawa tongkat pasti tidak seperti ini. Ini semua karena ayah yang tidak berbicara terlebih dahulu tentang perjodohan ini. Apa maksudnya ? walaupun aku buta tapi aku tidak mau diprilakukan seperti ini , aku gak mau dikasihani oleh orang lain dan satu lagi aku mempunyai orang yang aku cintai walaupun ku tak akan mungkin bisa bersama dengannya” dan tiba-tiba raut wajahnya murung. Dengan perasaan sedih dia berjalan tanpa tujuan  dan tiba-tiba terdengar suara klakson mobil.

            Tiiiinnnttt!!!. Tiba-tiba keluarlah pria yang didalam mobil sambil memaki-maki dia lagi. “Kau mau mati ya!!! Kamu sudah bosan hidup , kalo mau mati jangan disini , dasar orang gila!!!”

            Dari kejauhan terdengar suara laki-laki paruh baya yang memanggil tuannya, sambil berlari menuju tuannya. “Tuan muda Hoya , tuan. Tuan muda  tidak apa-apa” supir itu membantu tuannya berdiri dari tempat dia terjatuh. “maafkan tuan muda Hoya , tuan. Dia tidak sengaja melakukan itu, tuan muda Soo hyun tidak bisa melihat , dia buta , ini semua salah saya karena tidak becus menjaga dirinya, sekali lagi aku minta maaf tuan. Supir itu sambil membungkuk kan tubuh nya kepada pemilik mobil yang hampir menambrak tuannya.

“Lain kali tolong jaga tuan mu dengan benar jangan membiarkannya pergi sendirian. Mengerti ?” dengan nada yang tinggi dia berkata pada supirnya itu.

            “Baik tuan , saya akan lebih memperhatikan tuan muda lagi, terimakasih atas pengertiannya”. Balas supir tua itu.

“Disini saya juga salah pada tuanmu karena saya tidak tahu kalau dia tidak dapat melihat, maafkan saya telah berkata kasar pada tuan mu”.

Tiba-tiba Soo hyun membalas ucapan orang yang hampir menabraknya “Harusnya saya yang meminta maaf pada tuan bukannya supir saya, disini saya yang salah karena tidak berhati-hati, sekali lagi aku meminta maaf pada bapak” lalu Soo hyun membungkukkan tubuhnya untuk meminta maaf.

Baiklah tuan, saya mau mengantar tuan muda Soo hyun pulang dulu, semoga kita bisa bertemu lagi tapi tidak seperti ini keadaannya, tuan muda Soo hyun masuk lebih dulu saja ke dalam mobil. Oh iya kalau boleh tahu nama tuan siapa? Tanya supir tua itu.

“Nama saya Lee shin, kalau kita berjodoh lagi juga kita akan bertemu lagi di waktu yang tepat ya pak. Hati-hati dijalan ya pak.” Terimakasih tuan lee shin. Sampai berjumpa lagi.

“ Tuan muda Soo hyun sekarang tuan ingin pergi kemana? Pulang kerumah saja pak, saya lelah ingin istirahat. Baik tuan muda.” Setelah beberapa jam di perjalanan akhirnya mobil yang mengantar Soo hyun sampai di depan rumahnya. Lalu supir tua itu keluar dari dalam mobil dan membuka pintu mobilnya agar tuannya dapat dengan mudah saat keluarnya.

“Terima kasih pak, maaf sudah merepotkan bapak hari ini. Harusnya saya yang minta maaf pada tuan muda, saya akan lebih baik lagi hari esok. Baiklah sampai ketemu besok lagi ya pak” dari kejauhan terdengar suara wanita memanggil dirinya.

“Soo hyun oppa... Soo hyun oppa... Soo hyun oppa...tunggu sebentar, kok oppa tidak berhenti sih aku panggil, ohh... hyomin shii... maaf aku tidak tahu kalau kamu memanggilku, aku kan sedang mendengarkam mp3, alasan Hoya kepada adik tirinya. Ini bukan yang pertama kali oppa melakukan itu pada ku, ini sudah 1 tahun oppa juga seperti ini, apa oppa masih tidak bisa menerima ibu ku, hyunsik oppa, dan aku ya?” Hyomin bertanya dengan nada antusias.

Lalu Soo hyun membalas “ Bukan begitu hyomin shi, kenapa sih kamu selalu berkata seperti itu, aku bosan mendengar ucapanmu setiap hari seperti itu, maaf hari ini aku sangat lelah besok lagi kita lanjutkan, maaf  hyomin”

“ Maaf oppa bila membuat oppa sedih tapi aku tidak bermaksud seperti itu, sungguh Hoya oppa. Oppa tunggu sebentar” , hyomin memegang erat lengan Oppa nya dengan nada menyesal.

“ maaf sekarang aku sedang sangat lelah nanti kita bicarakan lagi” , lalu Soo hyun menurunkan tangan hyomin dari lengannya,  setelah itu ia pergi meninggalkan adik tirinya dan mengunci pintu kamarnya.

Hyomin sedih karena Soo hyun Oppa masih dingin padanya, dalam hatinya berkata  padahal dulu dia sangat baik pada ku, seandainya aku mengungkapkan perasaanku padanya mungkin aku tidak akan menderita seperti ini, aku terlalu takut untuk mengunkapkannya pada saat itu dan sekarang semua sudah terlambat karena sekarang aku dan dia adalah kakak dan adik. Biar aku simpan sendiri rasa cinta ini karena aku tahu dia tidak pernah mencintaiku dia hanya mengaggapku adik dan selamanya akan seperti itu” tampa terasa air mata hyomin menetes dipipinya.

“Hyomin jangan lah menagis itu percuma saja tidak bisa mengubah yang sudah terjadi, aku harus kuat menjalaninya. Yang aku tahu air mata ini bukan karena aku selalu di acuhkan oleh Soo hyun Oppa tapi air mata ini jatuh karena aku begitu bodoh masih mencintai dia dan tidak bisa melupakannya.

Di dalam kamarnya Soo hyun merenungi apa yang sudah dia lakukan pada Hyomin dan dia berkata pada dirinya sendiri.

“Sampai kapan Tuhan aku harus menahan perasaan ku, sampai kapan aku menyembunyikan cintaku pada adik tiriku sendiri? Ini sangat menyakitkan Tuhan aku tidak sekuat itu, aku hanya manusia biasa yang terkadang merasakan sangat sakit. Kenapa dia harus menjadi adik tiriku, apakah aku tidak berjodoh dengannya sehingga kau menyuratkan aku lebih baik menjadi kakak nya? Apakah dia adalah takdirku yang tertunda? ”

“Mengapa ayah menikahi ibu wanita yang aku cintai? Aku tahu itu bukan salah ayah tapi kan masih banyak wanita lain di dunia ini mengapa ayah bertemu dengan dia. Ayah curang, aku yang lebih dahulu mencintai hyomin sebelum ayah mencintai ibunya hyomin. Aku yang duluan bertemu dengan hyomin dari pada ayah bertemu dengan ibunya hyomin, ini sangat tidak adil Tuhan, sampai kapan aku harus memendam perasaan ini? Tolong berikanlah seseorang yang dapat membuat aku melupakan dia dan seseorang yang mau menerima aku apa adanya yang bisa menemaniku seumur hidupku, walaupun aku tahu itu adalah hal yang tidak mungkin terjadi karena sampai detik ini aku masih mencintai dirinya.”

Ditempat lain di tempat latihan ayahnya Eunjung datanglah seseorang yang sedang ingin mencari ayahnya. Selamat sore apakah ada pak lee shin? Dia bertanya pada seseorang yang ada di lapangan yang biasa dijadikan tempat latihan. Oh ya... Pak pelatih ada di dalam pak. Mau saya temani menemuinya? Ya... boleh maaf ya mengganggu kamu berlatih? Yah .. tidak apa-apa pak, mari pak ikuti saya.

“Permisi pak pelati ada tamu yang ingin bertemu dengan pak pelati. Ya siapa ini pak, kalau begitu saya perbisih dahulu ya pak, terimakasih ya nak, maaf merepotkan. Apa kabar Lee Shin...  sudah lama kita tidak berjumpa, kamu masih ingat aku kan? Laki-laki itu sambil tersenyum padanya .Mana mungkin aku melupakan mu, sahabat karib ku Soo jisub, lalu mereka berpelukan untuk beberapa saat”

“Apa kabar Soo, sudah berapa tahun kita tidak berjumpa tanya Lee shin pada temannya. Mungkin sekitar 20th kita tidak bertemu lagi karena aku melanjutkan studyku di amerika sehingga aku sekalian menetap disana, setelah istri ku meninggal aku kembali lagi ke korea. jawabnya”

“maaf aku turut berduka cita, senjak kapan kamu kembali ke korea? Sudah 5  tahun yang lalu , aku juga mempunyai anak laki-laki yang gagah tapi dia hanya satu kekurangannya, dia tidak dapat melihat karena terjadi kecelakaan, ada satu permintaan aku pada mu Lee Sin , ini memang sangat tidak masuk akal tapi aku tidak tahu lagi harus meminta tolong pada siapa lagi”

Dengan nada penasaran Lee bertanya “Memangnya apa yang bisa aku bantu untuk menolongmu? aku sedang mencari bodyguard untuk anak ku. Cuma sampai anak ku bisa melihat kembali , dia akan melakukan operasi ke duanya ,2 bulan lagi. Itu mah gampang Soo, aku banyak Bodyguard kamu tinggal pilih saja tak perlu sungkan. Masalahnya Lee aku mencari Bodyguard wanita untuk anak ku. Apa... wanita kenapa harus Bodyguard wanita? Anak laki-laki mu aneh sekali. Ini bukan permintaan anak ku melainkan aku sendiri, karena waktu itu aku memilih bodyguard laki-laki tapi dia bukannya melindungi anakku malahan dia memanfaatkan anak ku, karena anak ku buta sehingga dia tidak tahu apa yang bodyguardnya lakukan.  Sehingga aku maunya anak perempuanmu yang jadi bodyguard anak ku boleh kah? Itu tidak mungkin!! Dengan terkaget-kaget mendengar ucapan temannya itu? ”

“Aku tahu itu tidak mungkin , tapi itu tidak lama hanya 2 bulan saja aku tidak bisa menjaga dia selama 24jam, aku mememang seoarang ayah yang buruk”

Dengan nada menyesal Lee berbicara pada temannya . “Maaf Soo bukannya aku menolak tapi itu permintaan yang gila? Karena aku percaya sama kamu Lee jadi aku meminta bantuan padamu. Nantii kalau anakmu macam-macam pada anak perempuan ku bagaiman? Tidak mungkin dia akan berbuat seperti itu, dia berjalan saja harus memakai tongkat jadi anak perempuanmu akan aman, kan anakmu bisa bela diri seperti ayahnya. Kamu juga bisa bela dirikan Soo pasti anak mu jago juga seperti mu? Iya waktu itu sebelum kecelakaan itu. Memangnya dia kecelakaan apa Soo, ceritakanlah pada ku?”

“1 tahun yang lalu saat aku akan menikah lagi , anak ku tidak setuju lalu dia mau pergi ke rumah calon istriku dengan motor, namun ditengah jalan motor yang di naiki oleh putra ku terjadi kecelakaan dia menambrak trotoar dan dia mengalami patah tulang tusuk dan kaki, dan dia koma selama 1 bulan, karena terjadi patah tulang yang sangat parah sehingga dia tidak bisa lagi melakukan hobinya yang menjadi seorang atlit bela diiri, dan pada saat itu juga saat dia terbangun dari komanya, dia sudah buta, dia sama sekali tidak bisa melihat apa-apa? Itu membuat aku sangat merasa bersalah padanya. Seandainya aku tidak megikuti ego ku mungkin tidak seperti ini. lalu Soo menangis menceritakan keadaan anaknya.”

“kasihan sekali anak mu Soo, setelah itu apa yang terjadi? apakah kamu tetap menikah? Iya akhirnya anakku mengijinkan aku menikah dengan wanita yang ku pilih dia mempunyai dua anak, laki-laki dan perempuan. Karena kata anakku dia tidak bisa menjaga ayahnya seorang diri dengan keadanyaan seperti itu, jadi di mengikhlaskannya, walaupun aku tahu anak ku belum sepenuhnya merestui ku. Karena sampai sekarang dia tidak pernah memanggil ibu pada istriku sekarang. Apakah aku sangat egois pada anak ku sendiri? ” Soo bertanya pada temannya.

“Kalau boleh jujur iya, kau egois tapi itu sudah terjadi mau bagaimana lagi? Harusnya kau lebih mengerti perasaan anak mu. Sama aku juga sebenarnya egois juga pada putri ku Eunjung, aku membuat dia menjadi wanita yang keras karena aku sengaja melakukan itu agar saat aku tidak ada disampingnya dia bisa menjaga dirinya , tapi putri ku menganggap salah dengan pikiranku. Aku jadi tidak tega mendengar ceritamu Soo, baiklah aku akan membantu mu tapi aku harus berbicara terlebih dahulu kepada putriku terlebih dahulu apakah dia mau atau tidak?

Dengan nada memohon Soo meminta tolong bantuan Lee “Tolong di usahakan ya Lee, terimakasih sudah mau mengerti keadaan ku. Oh ya aku ingin melihat wajah putramu seperti apa? Ya kebetulan aku bawa fotonya ini”  Lalu Soo memberi foto anaknya pada temannya.

 Alangkah kagetnya wajah Lee Shin saat itu, “Ini beneran anakmu? Ya.. namanya Soo hyun”  Dengan terkejutnya Lee mendengar ucapan temannya. Ahh!!! Kenapa apakah kamu sudah mengenalinya? Tanya Soo pada Lee. Belum tapi tadi siang aku bertemu dengannya . Benarkah dimana? Di tengah jalan dan aku hampir saja menabraknya? Apa!!! Trus bagaimana keadaan Hoya anakku? Dia ada dirumah sakit mana? Dengan  nada panik dia bertanya pada temannya”

“Tenang lah Soo tidak terjadi apa-apa dengan anakmu, aku tidak menabraknya. Untung aku langsung mengerem aku tidak tahu juga kalau dia adalah anakmu. Maaf” Lalu Soo menjawab “Iya tidak apa-apa Lee makanya itu aku membutuhkan bodyguard untuk anak ku agar dia bisa dijaga. Ini alamat rumah ku aku tunggu kabarmu ya. Aku harus kembali kekantor dahulu ada berkas yang harus aku tanda tangani terlebih dahulu” Lalu keduanya berjabat tangan . Baiklah nanti aku hubungi saat aku akan kerumahmu. Terimakasih Lee. Sampai jumpa, ya sampai jupa juga Soo”

“Apa yang harus aku lakukan sekarang , pasti Eunjung sangat marah saat aku mengajukan permintaan ini, tapi di satu sisi aku juga merasa iba pada Soo hyun, dia anak yang malang sudah patah tulang, lalu buta pula pasti hatinya sampai saat ini sangat sedih, aku bisa merasakannya. Tapi aku tidak bisa memaksakan kehendak putri ku bila aku melakukan itu berarti aku egois pada putriku sendiri.

Hari sudah malam dan nampaknya bulan mulai muncul di langit, dan ada seorang anak perempuan yang sedang menunggu seseorang di depan halaman rumahnya. “Ayah mana ya kok jam segini belum pulang?, tidak seperti biasanya ayah begini? Ini sudah jam 9 malam , apa terjadi sesuatu pada ayah dijalan? Tidak-tidak aku tidak boleh berfikiran buruk tentang ayah, mungkin ayah ada keperluan lain jadi pulangnya telat.”

Dari kejauhan terlihatlah sosok seorang laki-laki paruh baya yang sangat familiar sedang mengendari mobil, “oh ya... itu ayah tapi kenama raut wajahnya sangat sedih? Apa yang terjadi kepada ayah?”

“ayah sudah pulang? Kenapa ayah terlihat sedih ada apa ayah ?” dengan nada yang khawatir Eunjung bartanya pada ayahnya. Maaf nak ada yang mau ayah bicarakan kepada kamu dengan suara yang parau ayah eunjung menutup pintu mobilnya. Dalam hati Eunjung bertanya-tanya apa yang membebani ayahnya sehingga dia sangat sedih?

            Dengan hati-hati ayah Eunjung duduk di sofa, dan Eunjung membantu ayahnya untuk duduk disofa. Lalu Eunjung bertanya pada ayahnya. “Apa yang ingin ayah katakan pada ku sepertinya sangat serius? Iya nak ini masalah yang sangat sulit ini pertaruhan harga diri nak?” Dengan nada terkejut Eunjung membalas. “Apa harga diri? Memangnya ayah sedang melakukan apa sehingga ada pertaruhan harga diri?”

            Karena itu nak ayah ingin meminta bantuan pada mu ini permintaaan terakhir ayah yang sulit. apa itu ayah ? tanya Eunjung. Maukah kamu menggantikan ayah menjadi Bodyguard . apa !!!! apa ayah bercanda? Itu tidak mungkin? Itu kan pekerjaan laki-laki , kenapa harus aku ? ayah minta saja sama anak buah ayah , kan mereka dilatih untuk melakukan itu? Memang nak ayah berfikir begitu tapi anak buah ayah semua sedang pulang kampung dan ada yang sedang mengikuti pelatihan di luar kota, tadi ayah ingin ayah saja yang menjadi Bodyguardnya tapi saat perjalann pulang ayah mengalami kecelakaan tangan dan kaki ayah sakit semua sepertinya keseleo , tapi kalau kamu tidak bisa tidak apa-apa ayah saja yang menggantikannya. Walaupun kaki dan tangan keseleo tak apa lah, biarin kaki dan tangan yang lumpuh dari pada harga diri ayah yang hilang.

            Dengan suara yang ragu-ragu Eunjung bertanya pada ayahnya? “Ayah benar-benar akan melakukan itu? Bagaimana kalau sakit ayah tidak sembuh-sembuh? Memangnya ayah menjadi Bodyguard sampai kapan? Tiba-tiba kepala ayah Eunjung menoleh ke arah anaknya dan dengan nada yang senang.”Apakah kamu mau menggantikan aku nak? Ayah hanya menjadi bodyguard 2bulan saja kok, sekalian lah kamu membantu dia?” Dengan terheran-heran eunjung bertanya.

            “Membantu apanya? Jawab Eunjung ketus. Begini nak, orang yang akan ayah kawal itu orang buta , ayah hanya mengawalnya sampai dia melakukan operasi pada matanya dan dia akan operasi 2 bulan lagi setelah itu selesai, kebetulan yang meminta tolong kepada ayah adalah teman baik ayah, jadi ayah sulit menolaknya” dengan panjang lebar ayah Eunjung menjelaskan. Dengan nada yang ragu Eunjung berkata “Baiklah ayah, aku akan mengantikan ayah, aku melakukan ini semua karena aku tidak tega melihat keadaan ayah sekarang , tapi hanya 2 bulan kan? Tidak lebih?” dengan nada yang menekankan bahwa hanya 2 bulan saja dia menggantikan ayahnya. Lalu ayah Eunjung membalas jawaban anaknya. “Iya nak hanya 2 bulan saja kok anggap saja kamu sekalian membantu dia”

            “Baiklah nak beristirahatlah lebih awal karena besok kita akan ketempat teman ayah, sekalian ayah memperkenalkan dia yang akan kau kawal nantinya” kata ayah Eunjung pada anakanya. “Baiklah ayah aku tidur lebih awal ya, selamat malam ayah” balas Eunjung pada ayahnya. Untung Eunjung  mau mengantikan aku, aku sudah tidak yakin saja dia mau atau tidak syukurlah dia mau akhirnya meskipun dengan berat hati dia mengiyakan tetapi dia mirip dengan ku yang tidak tega melihat orang lain sedang kesusahan.

            Di  dalam kamar Eunjung menyiapkan apa saja yang akan dia bawa saat kesan dan dia harus memakai baju apa yang pantas karena ini pertama kalinya dia menjadi bodyguard. Di pikiran Eunjung Bodyguard itu memakai baju hitam – hitam dan jaket kulit bermuka seram dan berbadan tegap, apakah aku harus memasang imej seperti itu, memang sih imej itu tidak jauh beda dengan kepribadiannya, tapi satu yang tidak sama yaitu wajah ku tidak seram tetapi hanya tegas!!! Bedakan? Seram or tegas, Einjung berkata dalam hatinya. Kenapa aku jadi ribet ya bsk aku pakai baju yang biasa aku pakai saja , jadi diri sendiri lebih baik.

            Tidak terasa matahari sudah terbit, burung berkicau menyambut sosok terbitnya matahari, Eunjung enggan keluar dari selimutnya karena tadi malam dia sulit tidur memikirkan hari esoknya, terdengar suara pria paru baya memanggil nama dia, semakain lama suara itu semakin dekat dan... KRIINGGGGGGGGGGGG. Terdengar suara jam waker yang sangat keras di dalam selimutnya, ternyata yang menaru jam waker itu adalah ayahnya.

            “Eunjung mau sampai kapan kamu tidur ini sudah jam 9, kan ayah bilang bsk pagi kita akan bertemu dengan anaknya teman ayah, masa kamu lupa? Oh iya... tiba-tiba Eunjung terjaga ,, maaf ayah aku lupa,, ayah tunggu dibawah duluan saja nanti aku menyusul ,aku mau siap-siap dulu” dengan terburu-buru Eunjung bersiap siap, dan dengan terengah-engah dia turun untuk sarapan pagi dengan ayahnya sebelum berangkat, Eunjung juga tidak menyadari kalau dia belum menyisir rambutnya.

            Dengan lahapnya Eunjung memakan sarapan yang dibuat oleh ayahnya , tanpa memperhatikan ayahnya. “Ayo ayah aku sudah selesai makannya , ayo kita pergi” dengan namada yang semangat Eunjung mengajak ayahnya untuk pergi sekarang. “Kau yakin nak, apa kamu blm berkaca sekarang rambutmu sangat berantakan?? Kamu rapikan dulu rambutmu”kamu memang mirip ayah nak waktu muda. “Oya... aku lupa menyisir rambut ku , lalu Eunjung meraba-raba kepalanya dengan tangan nya, sudah rapikan rambut ku ayah” dengan wajah tersenyum Eunjung berkata dengan ayahnya. Ckckck... kamu bener-bener deh , yah sudah lagian itu memang dirimu ayah tidak bisa berkata apa-apa. Ayo kita jalan nak. Dengan lebut ayahnya membelai kepala anak perempuannya.

            Di dalam mobil Eunjung bertanya pada ayahnya, “Ayah nanti aku harus berkata apa dengan teman ayah, apakah dia tidak akan marah kalau aku yang menggantikan ayah?” dengan nada yang tenang ayahnya membalas pertanyaan Eunjung. “tenang saja nak, ayah sudah bilang ke teman ayah kalau kamu yang akan menggantikan ayah dan dia tidak akan marah, percaya sama ayah” dengan nada yang meyakinkan ayahnya lebih meyakinkan Enjung. “baiklah ayah” tapi Eunjung membalas dengan nada yang ragu.

            “kita sudah sampai nak” jawab ayahnya ke Eunjung  “ayah yakin ini rumah teman ayah?” dengan nada yang ragu Eunjung bertanya pada ayahnya “memangnya kenapa nak? Ini memang rumahnya teman ayah, ayah tidak salah kok” Dia semakin bingung dengan sikap Eunjung yang tiba-tiba sangat ragu-ragu “ Rumah teman ayah sangat besar sekali seperti istana, pasti teman ayah sangatlah kaya” “memang teman ayah adalah pengusaha yang sukses, dia sangat ramah kok jdi kamu tenang saja tidak usah takut”

            Lalu Ayah Eunjung menekan pintu masuk rumah temannya. Terdengar suara dari dalam rumah yang menayakan siapa yang ada di luar rumah dan ingin mencari siapa? Lalu Ayah Eunjung menjawab.

            “Saya temannya tuan So ji sub , nama saya pak Lee shin saya sudah memberi tahu tuan Soo akan datang hari ini” lalu terdengar jawaban dari alat perekam tadi. “Baiklah silakan masuk tuan Soo sudah menunggu tuan didalam” lalu pintu gerbangnya terbuka dan Eunjung dan ayahnya masuk dengan mengendarai mobilnya.

            “Ayo turun nak kita sudah ditunggu oleh teman ayah didalam, kamu tidak akan bilang tidak jadikan nak? Kita sudah sampai disini nak, tapi kalo kamu tidak yakin yasudah ayah saja kamu tunggu disini saja yah masuk kedalam dulu ya”

            Tiba-tiba Eunjung berteriak memanggil ayahnya “Ayah... apa ayah tidak akan apa-apa kalo ayah tetap menjadi bodyguardnya? Ayah kan sedang kurang enak badan, tidak bisakan kita disini sebantar beberapa saat aku sangat gugup ayah?” Eunjung bertanya kepada ayahnya dengan nada yang gugup.

            “Kalau kamu tidak yakin , kamu tidak harus memaksakan dirimu nak, ayah tidak apa-apa kok kamu tenang saja. Ayah akan baik-baik saja tenang saja kamu tidak usah khawatir. Ayak masuk kedalam dulu ya kamu duduk saja disini jangan kemana-mana”

            Bayang ayahnya semakin tidak terlihat oleh Eunjung, dan dia juga semakin tidak tenang hatinya , dia juga bingung kenapa di tidak begitu takut dan tidak mau melakukan keinginan ayahnya seperti ada yang mengganjal dirinya tapi dia tidak tahu apa yang sedang terjadi kepadanya, entah mengapa kaki ini terasa sangat berat untuk melangkah kedalam. Tanpa panjang lebar Eunjung langsung berlari mengejar ayahnya yang sudah terlihat lagi olehnya. Eunjung mengesampingkan perasaannya sekarang dia sudah tidak peduli lagi dengan perasan hatinya yang dia fikirkan sekarang adalah kesehatan ayahnya. Saat  di melihat ayahnya yang sedang berbelok dia semakin cepat berlari untuk menyusul ayahnya. Dan Eunjung juga tidak memperhatikan jalan , dan lalu dia menabrak seseorang dan dengan sigap orang tersebut menangkap tubuh Eunjung yang hampir jatuh kelantai karena menabrak tubuhnya . alangkah terkejutnya Eunjung saat membuka matanya. Dia tidak tahu apakah dia sedang bermimpi ataukah ini memang kenyataan???
                                       
(To  Be  Continue)






           

            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar