Title: Guardian Angel Part 1
Author: Devieyun
Genre: Romance, Family, Comedy
Main Cast:
- Ham Eunjung (T -ara)
- Kim Soo Hyun
- Park Hyomin (T-ara)
Cerita ini hanya fiksi belakang apabila ada
kesamaan di dunia nyata itu hanya kebetulan semata. Ini real hasil imajinasi
sendiri.Tolong hargai hasil karya orang lain dengan tidak meng re-post,
mengedit tanpa sepengetahuan penulis. Jangan lupa kasih komentarnya ya ( ^-^ ).
Terimakasih sebelumnya \ (^ - ^) / .
Y Happy Reading Y
“Hei...apa
yang kamu lakukan ? Kamu harus lebih cepat lagi larinya ! Lari kau seperti kura-kura
! Jangan berlari seperti perempuan !!! Lebih cepat lagi !!? bentak Laki-laki
paru baya itu pada perempuan itu ”
Tiba-tiba
perempuan itu berhenti berlari dan menghampiri laki-laki separuh baya itu dan
berkata.
“Ya...
Ayah , aku memang seorang perempuan jangan samakan aku seperti anak buah ayah
yang lain. Anak buah ayah itu laki-laki semua. Aku lelah selalu berlatih
menjadi seorang laki-laki yang tangguh, aku juga ingin menjadi seorang gadis
seumuranku yang memakai pakaian yang indah dan pergi ke salon untuk
mempercantik diri. Eunjung... senjak kapan kau berani membatah perintah ayahmu
? Kau mulai berani membangkang aku ya ?” Lalu anak perempuannya langsung
membalas ucapan ayahnya.
“Senjak
kapan? Seharusnya aku yang berkata sama Ayah senjak kapan ayah mulai berubah
memprilakukan aku seperti anak laki-laki. Aku ini seorang gadis ayah, terkadang
aku juga mempunyai perasaan yang rapuh, yang tidak bisa aku ungkapkan kepada
ayah. Bagaimana aku bisa memberitahu ayah, ayah saja tidak pernah menganggap
aku anak mu! Dimata ayah aku tidak lebih seperti anak buahmu kan !!” Dengan
mata yang berkaca-kaca dia langsung pergi meninggalkan ayahnya tanpa mendengar
terikan panggilan ayahnya yang
memanggilnya.
Tiba-tiba
terdengar suara keributan karena kejadian itu. Dengan cepat pelatih itu
mengembalikan kesadarannya.
“Apa
yang kalian lihat ? Ayo lari lagi siapa
yang suruh kalian berhenti !! bentak dia” tanpa ada komentar semuanya langsung
berlari lagi dengan tergesa-gesa karena mereka takut akan amarah pelatihnya.
“Untuk apa aku datang kesini ?
Apakah aku sudah keterlalu kepada ayah ? Tidak !!! aku tidak keterlaluan pada
ayah, apakah aku harus meminta maaf pada ayah? Tapi tunggu dulu disini yang
salah adalah ayah bukan aku. Siapa yang duluan membentak ? Aku kan hanya
membalas perkataan Ayah pada ku, tapi disaat itu memang banyak anak buah ayah,
wajar ayah marah pada ku tapi kan seandainya ayah ada diposisi ku apakah ayah
akan melakukan apa yang aku lakukan ?”
Eunjung bertanya dalam hatinya.
Disepanjang
perjalanan pulang Eunjung selalu memikirkan ayahnya, apakah ayahnya sudah makan
atau belum? Maklum selama ini yang selalu membuat makanan untuk ayahnya adalah
Eunjung . Sudah hampir 10 tahun dia selalu memasak untuk ayahnya . meskipun
terkadang masakannya tidak enak tetapi ayahnya selalu memakanya dengan habis
dan ayahnya selalu berkata pada dia kalau masakannya enak. Tanpa sadar air mata
Eunjung menetes dipipinya. Setelah mengingat semua kebaikan ayahnya padanya.
“Apa yang sudah kau lakukan Eunjung
? Kau sudah membuat orang yang kamu sayangi sedih karena sikapmu tadi. Maafkan
aku ayah , membuat ayah sedih , aku sayang ayah”
Diperjalanan pulang laki-laki paruh
baya itu memikirkan ucapan anak perempuannya, terlihat raut wajah yang sedih
diwajahnya karena sudah membuat anaknya
menangis, dan dia tidak bisa bersikap manis didepan anak perempuannya, dia tahu
bahwa dia salah pada anaknya karena sudah mendidiknya dengan keras tidak
seperti seorang perempuan yang seutuhnya, tapi dia melakukan itu demi kebaikan
orang tersayangnya, dia tidak mau anak satu-satunya lemah didepan laki-laki , dia
harus kuat dan tidak tergantung dengan orang lain harus mandiri.
“Tetapi
sepertinya aku salah mendidiknya seperti ini , anak itu tetaplah seorang anak
perempuan yang terkadang rapuh hatinya yang tidak pernah aku menyadarinya dan
mengetahuinya, maafkan ayah Eunjung Ayah sayang kamu nak “ ucap laki-laki paru
baya itu sambil menatap langit malam yang gelap tanpa bintang.
Dengan pelan-pelan ayahnya masuk
kedalam rumah karena takut anaknya terbangun dari tidurnya, tetapi ternyata
anaknya sedang berdiri didepan pintu masuk menunggu ayahnya. Sambil bersilang
tangan dan dengan raut wajah yang tidak bersahabat.
“Kenapa ayah baru pulang? Jam berapa
sekarang yah ? ini sudah malam sekali sudah jam 1 malam, apa ayah tahu seberapa
khawatirnya aku menunggu mu. Aku takut terjadi apa-apa kepadamu ayah dijalan,
apakah ayah tahu!!” ucap Eunjung dengan mata berkaca-kaca karena dia menahan
airmatanya didepan ayahnya.
“Maafkan ayah pulang telat, dan
membuat kamu khawatir, tadi ada latihan tambahan jadi ayah agak malam
pulangnya” balas ayahnya.
“Ayah
kan bisa memberitahu ku terlebih dahulu dengan menelefonku, atau sms ku . apakah
ayah masih marah pada ku ? sehingga tidak mau berbicara padaku? Apakah aku
begitu bersalahnya dimata ayah sampai-sampai ayah tidak bisa menatapku
sekarang? Dengan nada yang menyesal Eunjung berkata pada ayahnya. Maafkan aku
ayah jangan bersikap seperti ini , kalau ayah ingin marah padaku aku akan
menerimanya, jangan diam seperti ini , ayah jangan membuat aku semakin bersalah
padamu yah. Jawab aku ayah”
Tiba-tiba
laki-laki paruh baya itu memeluk putrinya dan dia berkata dengan suara yang
parau “maafkan ayah nak, harusnya ayah lebih dahulu yang meminta maaf padamu,
ayah yang salah, kenapa ayah tidak mau mengerti tentang perasaan mu selama ini,
ayah memang bukan ayah yang baik untukmu. Ayah mendidik mu terlalu keras, mungkin
bila ibumu masih ada mungkin kamu sekarang menjadi seorang gadis yang lembut.
Maafkan keegoisan ayah nak, ayah janji tidak akan berbuat seperti itu lagi
kepadamu. Iya ayah maaf kan aku juga ayah, aku seharusnya tidak juga membentak
ayah pada saat tadi, aku sayang ayah. Ayah juga sangat sayang kamu bahkan
nyawapun akan aku berikan untuk mu nak’’
Pelukan
laki-laki paruh baya itu semakin erat memeluk anaknya dan anaknya membalas juga
pelukan sang ayah dan airmatanya yang dia tahan menggalir di pipinya. Dia juga
tidak tahu kenapa mengapa dia akhir-akhir ini dia mudah tersinggung dengan
ucapan ayahnya, mungkin dia sudah terlalu lama menahan kesabarannya sehingga
dia tidak bisa lagi menyembunyikan perasaannya pada ayahnya. Tapi yang dia tahu
sekarang adalah ternyata ayahnya yang tegas dan terlihat galak ternyata bisa
terlihat lemah juga dan satu lagi air mata ini bukanlah air mata kesedihan
tetapi airmata kebahagiaan. Kenapa airmata kebahagianan , karena ternyata
ayahnya selama ini sangat memperhatikan putrinya tapi memang dia tidak
memperlihatkan sikapnya kepada putrinya, tapi itulah dirinya.
Hari
berganti pagi, dan hari ini terlihat sangat cerah, burung berkicau merdu
menyambut matahari yang akan terbit . Begitu juga Eunjung yang sudah terbangun
senjak subuh tadi , dia ingin membuat bekal untuk ayahnya, karena ayahnya
sering lupa makan bila sudah melatih anak muridnya.
“Hari
ini aku mau buat bento yang spesial untuk ayah, aku buat yang banyak untuk ayah
supaya dia kekenyangan, heeheeee” Eunjung tertawa kecil sambil memperlihatkan
senyuman kecilnya.
Terdengar
suara langkah kaki pelan menuruni anak tangga , yang ternyata adalah ayahnya
sudah terbangun. “Hallo Eunjung kau sudah bangun ?”
“Iya
ayah aku juga sudah membuat sarapan untuk kita dan bekal untuk ayah” dengan
antusiasnya Eunjung berkata kepada ayahnya, dan ayahnya tersenyum dengan
senang.
“Ayah aku juga membuat bekal siang
yang istimewa untuk kita loh... pasti ayah menyukai bekal buatan aku ini. Aku
jamin deh . heheee” Eunjung tersenyum kepada ayahnya.
“Ayah akan memakan semua masakan
buatan mu, walaupun terkadang makananmu yah begitu deh. Hahaaaa...” ayahnya
membalas ucapan anaknya dengan celetukannya. Anaknya tahu kalau ayahnya hanya
bencanda tapi tetap saja membuat dia sedikit marah sehingga tanpa sadar Eunjung
mengembungkan pipinya yang cuby itu ke arah ayahnya.
“Pokoknya ayah harus menghabiskannya
ya? Janji ? Kalau ayah bohong aku gak mau buat makanan untuk ayah lagi” Eunjung
membalas ayahnya dengan nada sedikit mengancam. “Iya Eunjung ku sayang, ayah
akan menghabiskan semua bekal buatan mu ini” Ayahnya tersenyum lembut kepada
anaknya sambil mengelus kepala anaknya dengan lembut.
“Ayah sudah selesai sarapannya jadi
ayah berangkat sekarang ya?” “aku juga sudah selesai sarapannya , ayah
berangkatnya bersama-sama ya?”kata Eunjung. “Kamu tidak usah datang ketempat
latihan sekarang, hari ini kamu boleh bolos kok” Ayahnya membalas ucapan
Eunjung.
Prilaku ayahnya agak sedikit aneh
terhadap dirinya. Dan membuat Eunjung ingin bertanya kepada diri ayahnya. “Ayah
masih marah pada ku?” Ayah jangan seperti ini ya, aku minta maaf lagi pada
ayah, ayah jangan marah sama aku lagi ya”. Dengan nada sedih Eunjung meminta
maaf pada ayahnya.
“Ayah tidak marah kok sayang ku
Eunjung, ayah sayang sekali sama kamu jadi kamu jangan sedih, aku hanya ingin
memprilakukanmu dengan baik kok, bukannya ayah tidak mengijinkan kamu ke tempat
latihan , tapi sekali-kali kamu harus jalan-jalan juga sekalian refreshing
jangan latihan terus menerus, besok kamu boleh kok datang ke tempat latihan ,
percaya sama ayah, ayah tidak marah kok dengan kamu” dengan lembut ayahnya
menghapus airmata anaknya yang membasahi pipinya. “Tapi janji ya hanya hari ini
saja ayah seperti ini” Eunjung mempertegas ucapan ayahnya yang tadi. “Iya Cuma
untuk hari ini ayah janji” lalu Eunjung meminta ayahnya mengaitkan jari
kelingkingnya ke jari kelingkingnya juga untuk tidak membatalkan janji yang
sudah mereka ucapkan. Lalu Eunjung mengantar ayahnya pergi sampai kedepan
halaman rumahnya. “Hati-hati ya ayah” Eunjung sambil melambaikan tangannya
kepada ayahnya dan ayahnya membalas lambaian tangan anaknya dari dalam mobil
dan berkata. “Ayah berangkat dulu ya”
Setelah mobil ayahnya sudah tidak
terlihat olehnya dia bingung harus melakukan apa hari ini. Lalu Eunjung
mengembuskan nafas yang panjang.
“Apa yang harus aku lakukan sekarang
ya? Biasanya aku latihan fisik, sekarang aku tidak melalukan apa-apa hanya
berjalan-jalan tanpa tahu mau kemana? Kalau akhirnya seperti ini mendingan aku
ikut ayah saja untuk latihan, daripada gak tau mau kemana?” Enjung berjalan
disepanjang jalan sambil mengeluh sambil menjinjing bekal makanan miliknya.
Tiba-tiba mobil berhenti disampingnya yang ternyata Eunjung sedang berdiri
disamping genangan air kotor. Tercipratlah dia dengan air kotor itu, lalu dia
langsung berteriak kepada yang mengendarakan mobil tersebut.
“Hei!!! Kamu tidak bisa menyetir ya
!!! lihat baju ku kotor” Lalu keluarlah seorang laki-laki tampan dari pintu
belakang mobil tersebut, akan tetapi raut wajahnya sangat lah tidak bersahabat.
“Hei... kamu yang menyuruh sopirmu yang berhenti disini ya ” tetap dengan nada
yang membentak Eunjung berbicara kepada laki-laki itu, sambil mendorong tubuh
laki-laki itu kebelakang pintu mobilnya. Lalu keluarlah supirnya dari mobil
melihat tuannya dimarahi oleh orang yang tidak dikenal.
“Apa yang kamu lakukan pada tuan ku,
yang salah itu aku yang tidak melihat ada genangan air disana” sopir itu
menarik tubuh Eunjung untuk menjauh kepada tuannya. Tapi Eunjung tidak
mengngubris ucapan supir tua itu. Tiba-tiba tubuh laki-laki itu menarik tubuh
Eunjung berlawanan arah, yang sekarang dia yang ada di tempat laki-laki itu
berada tadi.
“jangan main-main dengan ku nona,
kamu bukan sainganku, dan jangan membuat aku kehabisan kesabaran terhadapmu ,
Aku sedang tidak mood sekarang jadi jangan cari masalah kepadaku!!! Kau
mengerti!!!” Laki-laki itu berkata sambil membentak dan tiba-tiba menatap wajah
Eunjung lalu dia mengangkat tanganya, lalu terdengarlah suara yang keras
“Brukk”!!!, Eunjung menutup matanya karena dia kira kalau laki-laki itu akan
memukul dirinya ternyata dia memukul kap mobilnya sangat keras. Lalu laki-laki
itu pergi begitu saja, dan membuat Eunjung semakin marah kepadanya.
“Hei... !!! aish....!!! masih ada
laki-laki seperti itu, sekiranya bilang maaf kek, tuh orang nyebelin banget
deh.” Dengan kesal dia memarahi laki-laki itu tapi percuma saja dia tidak akan
mendengarnya karena dia sudah pergi. Tiba-tiba supir itu mendatangi Eunjung dan
berkata.
“Maafkan aku nona, jangan salahkan
tuan ku, wajar dia marah kepadaku tadi, karena aku sudah berbohong kepada dia
.” sebagai permintaan maaf aku akan mengganti pakaian nona yang sudah kotor
ini. Supir itu membungkukkan tubuhnya sambil meminta maaf kepada dirinya.
“Tidak usah pak, anggap saja aku
hari ini sedang sial. Aku salah juga kok marah-marah begitu saja kepada dia”
dengan nada yang pelan Eunjung membalas ucapan Supir tua itu sambil membantu
mengngankat bahu supir tua itu dari membungkuk.
“Sepertinya aku harus di dalam rumah
saja deh” gumam Eunjung di sepanjang jalan menuju rumahnya. Aku jadi kena sial
kalo gak ikut latihan dengan ayah” akhirnya dia sampai di depan pintu rumahnya
dan dia langsung masuk, dan membersihkan tubuhnya dari cipratan air kotor itu.
Setelah selesai mandi Eunjung menonton televisi yang selama ini jarang dia
tonton karena dia jarang dirumah dan bersantai-santai. Tiba-tiba dia teringat
dengan wajah laki-laki yang dia temui tadi siang dijalan.
“Kalau dilihat-lihat memang tampan juga
ya dia, postur tubuh yang tegap, kulitnya wajahnya terlihat sangat bersih tidak
ada satu nodapun, wajah ku pun kalah, matanya terlihat sangat tajam, hidungnya
juga mancung dan dia bisa membalas serangan ku, anak buah ayah saja tidak bisa
membalas ku, sepertinya dia bukan orang biasa?
Ditempat
lain ada seorang laki-laki tua yang sedang sibuk mencari tuannya, sampai-sampai
dia sudah berjam-jam mengelilingi sepanjang jalan untuk menemukan tuan mudanya
dengan raut wajah yang khawatir .
“Tuan
muda kamu dimana sekarang” supir itu mencari tuannya disepanjang jalan, dia
khawatir karena tuannya keluar dari mobil tanpa membawa apa-apa bahkan dia
tidak membawa tongkatnya.
“Brukk...!!!” terdengar suara yang
sangat keras dan yang ternyata ada seseorang yang jatuh karena dia tabrak, dan
lalu dia di maki habis – habisan dengan orang yang dia tabrak dan dia hanya
bisa meminta maaf karena sudah menambrak orang tersebut. Dan disekitar tempat
tersebut banyak orang yang berbisik-bisik mengenai dirinya. Tapi dia tidak
menggubris karena nanti mereka akan melupakannya dan dia juga tidak mengenal
mereka jadi tak masalah apabila dia digunjingkan oleh orang lain.
“Bodohnya aku kenapa bisa-bisanya
aku melupakan tongkatku. Seandainya aku membawa tongkat pasti tidak seperti
ini. Ini semua karena ayah yang tidak berbicara terlebih dahulu tentang
perjodohan ini. Apa maksudnya ? walaupun aku buta tapi aku tidak mau
diprilakukan seperti ini , aku gak mau dikasihani oleh orang lain dan satu lagi
aku mempunyai orang yang aku cintai walaupun ku tak akan mungkin bisa bersama
dengannya” dan tiba-tiba raut wajahnya murung. Dengan perasaan sedih dia
berjalan tanpa tujuan dan tiba-tiba
terdengar suara klakson mobil.
Tiiiinnnttt!!!. Tiba-tiba keluarlah
pria yang didalam mobil sambil memaki-maki dia lagi. “Kau mau mati ya!!! Kamu
sudah bosan hidup , kalo mau mati jangan disini , dasar orang gila!!!”
Dari kejauhan terdengar suara
laki-laki paruh baya yang memanggil tuannya, sambil berlari menuju tuannya.
“Tuan muda Hoya , tuan. Tuan muda tidak
apa-apa” supir itu membantu tuannya berdiri dari tempat dia terjatuh. “maafkan
tuan muda Hoya , tuan. Dia tidak sengaja melakukan itu, tuan muda Soo hyun
tidak bisa melihat , dia buta , ini semua salah saya karena tidak becus menjaga
dirinya, sekali lagi aku minta maaf tuan. Supir itu sambil membungkuk kan tubuh
nya kepada pemilik mobil yang hampir menambrak tuannya.
“Lain
kali tolong jaga tuan mu dengan benar jangan membiarkannya pergi sendirian.
Mengerti ?” dengan nada yang tinggi dia berkata pada supirnya itu.
“Baik tuan , saya akan lebih
memperhatikan tuan muda lagi, terimakasih atas pengertiannya”. Balas supir tua
itu.
“Disini
saya juga salah pada tuanmu karena saya tidak tahu kalau dia tidak dapat
melihat, maafkan saya telah berkata kasar pada tuan mu”.
Tiba-tiba
Soo hyun membalas ucapan orang yang hampir menabraknya “Harusnya saya yang
meminta maaf pada tuan bukannya supir saya, disini saya yang salah karena tidak
berhati-hati, sekali lagi aku meminta maaf pada bapak” lalu Soo hyun
membungkukkan tubuhnya untuk meminta maaf.
Baiklah
tuan, saya mau mengantar tuan muda Soo hyun pulang dulu, semoga kita bisa
bertemu lagi tapi tidak seperti ini keadaannya, tuan muda Soo hyun masuk lebih
dulu saja ke dalam mobil. Oh iya kalau boleh tahu nama tuan siapa? Tanya supir
tua itu.
“Nama
saya Lee shin, kalau kita berjodoh lagi juga kita akan bertemu lagi di waktu
yang tepat ya pak. Hati-hati dijalan ya pak.” Terimakasih tuan lee shin. Sampai
berjumpa lagi.
“
Tuan muda Soo hyun sekarang tuan ingin pergi kemana? Pulang kerumah saja pak,
saya lelah ingin istirahat. Baik tuan muda.” Setelah beberapa jam di perjalanan
akhirnya mobil yang mengantar Soo hyun sampai di depan rumahnya. Lalu supir tua
itu keluar dari dalam mobil dan membuka pintu mobilnya agar tuannya dapat
dengan mudah saat keluarnya.
“Terima
kasih pak, maaf sudah merepotkan bapak hari ini. Harusnya saya yang minta maaf
pada tuan muda, saya akan lebih baik lagi hari esok. Baiklah sampai ketemu
besok lagi ya pak” dari kejauhan terdengar suara wanita memanggil dirinya.
“Soo
hyun oppa... Soo hyun oppa... Soo hyun oppa...tunggu sebentar, kok oppa tidak
berhenti sih aku panggil, ohh... hyomin shii... maaf aku tidak tahu kalau kamu
memanggilku, aku kan sedang mendengarkam mp3, alasan Hoya kepada adik tirinya.
Ini bukan yang pertama kali oppa melakukan itu pada ku, ini sudah 1 tahun oppa
juga seperti ini, apa oppa masih tidak bisa menerima ibu ku, hyunsik oppa, dan
aku ya?” Hyomin bertanya dengan nada antusias.
Lalu
Soo hyun membalas “ Bukan begitu hyomin shi, kenapa sih kamu selalu berkata
seperti itu, aku bosan mendengar ucapanmu setiap hari seperti itu, maaf hari
ini aku sangat lelah besok lagi kita lanjutkan, maaf hyomin”
“
Maaf oppa bila membuat oppa sedih tapi aku tidak bermaksud seperti itu, sungguh
Hoya oppa. Oppa tunggu sebentar” , hyomin memegang erat lengan Oppa nya dengan
nada menyesal.
“
maaf sekarang aku sedang sangat lelah nanti kita bicarakan lagi” , lalu Soo
hyun menurunkan tangan hyomin dari lengannya, setelah itu ia pergi meninggalkan adik tirinya
dan mengunci pintu kamarnya.
Hyomin
sedih karena Soo hyun Oppa masih dingin padanya, dalam hatinya berkata padahal dulu dia sangat baik pada ku, seandainya
aku mengungkapkan perasaanku padanya mungkin aku tidak akan menderita seperti
ini, aku terlalu takut untuk mengunkapkannya pada saat itu dan sekarang semua
sudah terlambat karena sekarang aku dan dia adalah kakak dan adik. Biar aku
simpan sendiri rasa cinta ini karena aku tahu dia tidak pernah mencintaiku dia
hanya mengaggapku adik dan selamanya akan seperti itu” tampa terasa air mata
hyomin menetes dipipinya.
“Hyomin
jangan lah menagis itu percuma saja tidak bisa mengubah yang sudah terjadi, aku
harus kuat menjalaninya. Yang aku tahu air mata ini bukan karena aku selalu di
acuhkan oleh Soo hyun Oppa tapi air mata ini jatuh karena aku begitu bodoh
masih mencintai dia dan tidak bisa melupakannya.
Di
dalam kamarnya Soo hyun merenungi apa yang sudah dia lakukan pada Hyomin dan
dia berkata pada dirinya sendiri.
“Sampai
kapan Tuhan aku harus menahan perasaan ku, sampai kapan aku menyembunyikan
cintaku pada adik tiriku sendiri? Ini sangat menyakitkan Tuhan aku tidak sekuat
itu, aku hanya manusia biasa yang terkadang merasakan sangat sakit. Kenapa dia
harus menjadi adik tiriku, apakah aku tidak berjodoh dengannya sehingga kau
menyuratkan aku lebih baik menjadi kakak nya? Apakah dia adalah takdirku yang
tertunda? ”
“Mengapa
ayah menikahi ibu wanita yang aku cintai? Aku tahu itu bukan salah ayah tapi
kan masih banyak wanita lain di dunia ini mengapa ayah bertemu dengan dia. Ayah
curang, aku yang lebih dahulu mencintai hyomin sebelum ayah mencintai ibunya
hyomin. Aku yang duluan bertemu dengan hyomin dari pada ayah bertemu dengan
ibunya hyomin, ini sangat tidak adil Tuhan, sampai kapan aku harus memendam
perasaan ini? Tolong berikanlah seseorang yang dapat membuat aku melupakan dia
dan seseorang yang mau menerima aku apa adanya yang bisa menemaniku seumur
hidupku, walaupun aku tahu itu adalah hal yang tidak mungkin terjadi karena
sampai detik ini aku masih mencintai dirinya.”
Ditempat
lain di tempat latihan ayahnya Eunjung datanglah seseorang yang sedang ingin
mencari ayahnya. Selamat sore apakah ada pak lee shin? Dia bertanya pada
seseorang yang ada di lapangan yang biasa dijadikan tempat latihan. Oh ya...
Pak pelatih ada di dalam pak. Mau saya temani menemuinya? Ya... boleh maaf ya
mengganggu kamu berlatih? Yah .. tidak apa-apa pak, mari pak ikuti saya.
“Permisi
pak pelati ada tamu yang ingin bertemu dengan pak pelati. Ya siapa ini pak,
kalau begitu saya perbisih dahulu ya pak, terimakasih ya nak, maaf merepotkan.
Apa kabar Lee Shin... sudah lama kita
tidak berjumpa, kamu masih ingat aku kan? Laki-laki itu sambil tersenyum padanya
.Mana mungkin aku melupakan mu, sahabat karib ku Soo jisub, lalu mereka
berpelukan untuk beberapa saat”
“Apa
kabar Soo, sudah berapa tahun kita tidak berjumpa tanya Lee shin pada temannya.
Mungkin sekitar 20th kita tidak bertemu lagi karena aku melanjutkan studyku di
amerika sehingga aku sekalian menetap disana, setelah istri ku meninggal aku
kembali lagi ke korea. jawabnya”
“maaf
aku turut berduka cita, senjak kapan kamu kembali ke korea? Sudah 5 tahun yang lalu , aku juga mempunyai anak
laki-laki yang gagah tapi dia hanya satu kekurangannya, dia tidak dapat melihat
karena terjadi kecelakaan, ada satu permintaan aku pada mu Lee Sin , ini memang
sangat tidak masuk akal tapi aku tidak tahu lagi harus meminta tolong pada
siapa lagi”
Dengan
nada penasaran Lee bertanya “Memangnya apa yang bisa aku bantu untuk
menolongmu? aku sedang mencari bodyguard untuk anak ku. Cuma sampai anak ku
bisa melihat kembali , dia akan melakukan operasi ke duanya ,2 bulan lagi. Itu
mah gampang Soo, aku banyak Bodyguard kamu tinggal pilih saja tak perlu sungkan.
Masalahnya Lee aku mencari Bodyguard wanita untuk anak ku. Apa... wanita kenapa
harus Bodyguard wanita? Anak laki-laki mu aneh sekali. Ini bukan permintaan
anak ku melainkan aku sendiri, karena waktu itu aku memilih bodyguard laki-laki
tapi dia bukannya melindungi anakku malahan dia memanfaatkan anak ku, karena
anak ku buta sehingga dia tidak tahu apa yang bodyguardnya lakukan. Sehingga aku maunya anak perempuanmu yang
jadi bodyguard anak ku boleh kah? Itu tidak mungkin!! Dengan terkaget-kaget
mendengar ucapan temannya itu? ”
“Aku
tahu itu tidak mungkin , tapi itu tidak lama hanya 2 bulan saja aku tidak bisa
menjaga dia selama 24jam, aku mememang seoarang ayah yang buruk”
Dengan
nada menyesal Lee berbicara pada temannya . “Maaf Soo bukannya aku menolak tapi
itu permintaan yang gila? Karena aku percaya sama kamu Lee jadi aku meminta
bantuan padamu. Nantii kalau anakmu macam-macam pada anak perempuan ku
bagaiman? Tidak mungkin dia akan berbuat seperti itu, dia berjalan saja harus
memakai tongkat jadi anak perempuanmu akan aman, kan anakmu bisa bela diri
seperti ayahnya. Kamu juga bisa bela dirikan Soo pasti anak mu jago juga
seperti mu? Iya waktu itu sebelum kecelakaan itu. Memangnya dia kecelakaan apa
Soo, ceritakanlah pada ku?”
“1
tahun yang lalu saat aku akan menikah lagi , anak ku tidak setuju lalu dia mau
pergi ke rumah calon istriku dengan motor, namun ditengah jalan motor yang di
naiki oleh putra ku terjadi kecelakaan dia menambrak trotoar dan dia mengalami
patah tulang tusuk dan kaki, dan dia koma selama 1 bulan, karena terjadi patah
tulang yang sangat parah sehingga dia tidak bisa lagi melakukan hobinya yang
menjadi seorang atlit bela diiri, dan pada saat itu juga saat dia terbangun
dari komanya, dia sudah buta, dia sama sekali tidak bisa melihat apa-apa? Itu
membuat aku sangat merasa bersalah padanya. Seandainya aku tidak megikuti ego
ku mungkin tidak seperti ini. lalu Soo menangis menceritakan keadaan anaknya.”
“kasihan
sekali anak mu Soo, setelah itu apa yang terjadi? apakah kamu tetap menikah?
Iya akhirnya anakku mengijinkan aku menikah dengan wanita yang ku pilih dia
mempunyai dua anak, laki-laki dan perempuan. Karena kata anakku dia tidak bisa
menjaga ayahnya seorang diri dengan keadanyaan seperti itu, jadi di mengikhlaskannya,
walaupun aku tahu anak ku belum sepenuhnya merestui ku. Karena sampai sekarang
dia tidak pernah memanggil ibu pada istriku sekarang. Apakah aku sangat egois
pada anak ku sendiri? ” Soo bertanya pada temannya.
“Kalau
boleh jujur iya, kau egois tapi itu sudah terjadi mau bagaimana lagi? Harusnya
kau lebih mengerti perasaan anak mu. Sama aku juga sebenarnya egois juga pada
putri ku Eunjung, aku membuat dia menjadi wanita yang keras karena aku sengaja
melakukan itu agar saat aku tidak ada disampingnya dia bisa menjaga dirinya ,
tapi putri ku menganggap salah dengan pikiranku. Aku jadi tidak tega mendengar
ceritamu Soo, baiklah aku akan membantu mu tapi aku harus berbicara terlebih
dahulu kepada putriku terlebih dahulu apakah dia mau atau tidak?
Dengan
nada memohon Soo meminta tolong bantuan Lee “Tolong di usahakan ya Lee,
terimakasih sudah mau mengerti keadaan ku. Oh ya aku ingin melihat wajah
putramu seperti apa? Ya kebetulan aku bawa fotonya ini” Lalu Soo memberi foto anaknya pada temannya.
Alangkah kagetnya wajah Lee Shin saat itu, “Ini
beneran anakmu? Ya.. namanya Soo hyun” Dengan
terkejutnya Lee mendengar ucapan temannya. Ahh!!! Kenapa apakah kamu sudah
mengenalinya? Tanya Soo pada Lee. Belum tapi tadi siang aku bertemu dengannya .
Benarkah dimana? Di tengah jalan dan aku hampir saja menabraknya? Apa!!! Trus
bagaimana keadaan Hoya anakku? Dia ada dirumah sakit mana? Dengan nada panik dia bertanya pada temannya”
“Tenang
lah Soo tidak terjadi apa-apa dengan anakmu, aku tidak menabraknya. Untung aku
langsung mengerem aku tidak tahu juga kalau dia adalah anakmu. Maaf” Lalu Soo
menjawab “Iya tidak apa-apa Lee makanya itu aku membutuhkan bodyguard untuk
anak ku agar dia bisa dijaga. Ini alamat rumah ku aku tunggu kabarmu ya. Aku
harus kembali kekantor dahulu ada berkas yang harus aku tanda tangani terlebih
dahulu” Lalu keduanya berjabat tangan . Baiklah nanti aku hubungi saat aku akan
kerumahmu. Terimakasih Lee. Sampai jumpa, ya sampai jupa juga Soo”
“Apa
yang harus aku lakukan sekarang , pasti Eunjung sangat marah saat aku
mengajukan permintaan ini, tapi di satu sisi aku juga merasa iba pada Soo hyun,
dia anak yang malang sudah patah tulang, lalu buta pula pasti hatinya sampai
saat ini sangat sedih, aku bisa merasakannya. Tapi aku tidak bisa memaksakan
kehendak putri ku bila aku melakukan itu berarti aku egois pada putriku
sendiri.
Hari
sudah malam dan nampaknya bulan mulai muncul di langit, dan ada seorang anak
perempuan yang sedang menunggu seseorang di depan halaman rumahnya. “Ayah mana
ya kok jam segini belum pulang?, tidak seperti biasanya ayah begini? Ini sudah
jam 9 malam , apa terjadi sesuatu pada ayah dijalan? Tidak-tidak aku tidak
boleh berfikiran buruk tentang ayah, mungkin ayah ada keperluan lain jadi
pulangnya telat.”
Dari
kejauhan terlihatlah sosok seorang laki-laki paruh baya yang sangat familiar
sedang mengendari mobil, “oh ya... itu ayah tapi kenama raut wajahnya sangat
sedih? Apa yang terjadi kepada ayah?”
“ayah
sudah pulang? Kenapa ayah terlihat sedih ada apa ayah ?” dengan nada yang
khawatir Eunjung bartanya pada ayahnya. Maaf nak ada yang mau ayah bicarakan
kepada kamu dengan suara yang parau ayah eunjung menutup pintu mobilnya. Dalam
hati Eunjung bertanya-tanya apa yang membebani ayahnya sehingga dia sangat
sedih?
Dengan hati-hati ayah Eunjung duduk
di sofa, dan Eunjung membantu ayahnya untuk duduk disofa. Lalu Eunjung bertanya
pada ayahnya. “Apa yang ingin ayah katakan pada ku sepertinya sangat serius?
Iya nak ini masalah yang sangat sulit ini pertaruhan harga diri nak?” Dengan
nada terkejut Eunjung membalas. “Apa harga diri? Memangnya ayah sedang
melakukan apa sehingga ada pertaruhan harga diri?”
Karena itu nak ayah ingin meminta
bantuan pada mu ini permintaaan terakhir ayah yang sulit. apa itu ayah ? tanya
Eunjung. Maukah kamu menggantikan ayah menjadi Bodyguard . apa !!!! apa ayah
bercanda? Itu tidak mungkin? Itu kan pekerjaan laki-laki , kenapa harus aku ?
ayah minta saja sama anak buah ayah , kan mereka dilatih untuk melakukan itu?
Memang nak ayah berfikir begitu tapi anak buah ayah semua sedang pulang kampung
dan ada yang sedang mengikuti pelatihan di luar kota, tadi ayah ingin ayah saja
yang menjadi Bodyguardnya tapi saat perjalann pulang ayah mengalami kecelakaan
tangan dan kaki ayah sakit semua sepertinya keseleo , tapi kalau kamu tidak
bisa tidak apa-apa ayah saja yang menggantikannya. Walaupun kaki dan tangan
keseleo tak apa lah, biarin kaki dan tangan yang lumpuh dari pada harga diri
ayah yang hilang.
Dengan suara yang ragu-ragu Eunjung
bertanya pada ayahnya? “Ayah benar-benar akan melakukan itu? Bagaimana kalau
sakit ayah tidak sembuh-sembuh? Memangnya ayah menjadi Bodyguard sampai kapan? Tiba-tiba
kepala ayah Eunjung menoleh ke arah anaknya dan dengan nada yang senang.”Apakah
kamu mau menggantikan aku nak? Ayah hanya menjadi bodyguard 2bulan saja kok,
sekalian lah kamu membantu dia?” Dengan terheran-heran eunjung bertanya.
“Membantu apanya? Jawab Eunjung
ketus. Begini nak, orang yang akan ayah kawal itu orang buta , ayah hanya
mengawalnya sampai dia melakukan operasi pada matanya dan dia akan operasi 2
bulan lagi setelah itu selesai, kebetulan yang meminta tolong kepada ayah
adalah teman baik ayah, jadi ayah sulit menolaknya” dengan panjang lebar ayah
Eunjung menjelaskan. Dengan nada yang ragu Eunjung berkata “Baiklah ayah, aku
akan mengantikan ayah, aku melakukan ini semua karena aku tidak tega melihat
keadaan ayah sekarang , tapi hanya 2 bulan kan? Tidak lebih?” dengan nada yang
menekankan bahwa hanya 2 bulan saja dia menggantikan ayahnya. Lalu ayah Eunjung
membalas jawaban anaknya. “Iya nak hanya 2 bulan saja kok anggap saja kamu sekalian
membantu dia”
“Baiklah nak beristirahatlah lebih
awal karena besok kita akan ketempat teman ayah, sekalian ayah memperkenalkan
dia yang akan kau kawal nantinya” kata ayah Eunjung pada anakanya. “Baiklah
ayah aku tidur lebih awal ya, selamat malam ayah” balas Eunjung pada ayahnya.
Untung Eunjung mau mengantikan aku, aku
sudah tidak yakin saja dia mau atau tidak syukurlah dia mau akhirnya meskipun
dengan berat hati dia mengiyakan tetapi dia mirip dengan ku yang tidak tega
melihat orang lain sedang kesusahan.
Di
dalam kamar Eunjung menyiapkan apa saja yang akan dia bawa saat kesan
dan dia harus memakai baju apa yang pantas karena ini pertama kalinya dia
menjadi bodyguard. Di pikiran Eunjung Bodyguard itu memakai baju hitam – hitam
dan jaket kulit bermuka seram dan berbadan tegap, apakah aku harus memasang
imej seperti itu, memang sih imej itu tidak jauh beda dengan kepribadiannya,
tapi satu yang tidak sama yaitu wajah ku tidak seram tetapi hanya tegas!!!
Bedakan? Seram or tegas, Einjung berkata dalam hatinya. Kenapa aku jadi ribet
ya bsk aku pakai baju yang biasa aku pakai saja , jadi diri sendiri lebih baik.
Tidak terasa matahari sudah terbit,
burung berkicau menyambut sosok terbitnya matahari, Eunjung enggan keluar dari
selimutnya karena tadi malam dia sulit tidur memikirkan hari esoknya, terdengar
suara pria paru baya memanggil nama dia, semakain lama suara itu semakin dekat
dan... KRIINGGGGGGGGGGGG. Terdengar suara jam waker yang sangat keras di dalam
selimutnya, ternyata yang menaru jam waker itu adalah ayahnya.
“Eunjung mau sampai kapan kamu tidur
ini sudah jam 9, kan ayah bilang bsk pagi kita akan bertemu dengan anaknya
teman ayah, masa kamu lupa? Oh iya... tiba-tiba Eunjung terjaga ,, maaf ayah
aku lupa,, ayah tunggu dibawah duluan saja nanti aku menyusul ,aku mau siap-siap
dulu” dengan terburu-buru Eunjung bersiap siap, dan dengan terengah-engah dia
turun untuk sarapan pagi dengan ayahnya sebelum berangkat, Eunjung juga tidak
menyadari kalau dia belum menyisir rambutnya.
Dengan lahapnya Eunjung memakan
sarapan yang dibuat oleh ayahnya , tanpa memperhatikan ayahnya. “Ayo ayah aku
sudah selesai makannya , ayo kita pergi” dengan namada yang semangat Eunjung
mengajak ayahnya untuk pergi sekarang. “Kau yakin nak, apa kamu blm berkaca
sekarang rambutmu sangat berantakan?? Kamu rapikan dulu rambutmu”kamu memang
mirip ayah nak waktu muda. “Oya... aku lupa menyisir rambut ku , lalu Eunjung
meraba-raba kepalanya dengan tangan nya, sudah rapikan rambut ku ayah” dengan
wajah tersenyum Eunjung berkata dengan ayahnya. Ckckck... kamu bener-bener deh
, yah sudah lagian itu memang dirimu ayah tidak bisa berkata apa-apa. Ayo kita
jalan nak. Dengan lebut ayahnya membelai kepala anak perempuannya.
Di dalam mobil Eunjung bertanya pada
ayahnya, “Ayah nanti aku harus berkata apa dengan teman ayah, apakah dia tidak
akan marah kalau aku yang menggantikan ayah?” dengan nada yang tenang ayahnya
membalas pertanyaan Eunjung. “tenang saja nak, ayah sudah bilang ke teman ayah
kalau kamu yang akan menggantikan ayah dan dia tidak akan marah, percaya sama
ayah” dengan nada yang meyakinkan ayahnya lebih meyakinkan Enjung. “baiklah
ayah” tapi Eunjung membalas dengan nada yang ragu.
“kita sudah sampai nak” jawab ayahnya
ke Eunjung “ayah yakin ini rumah teman
ayah?” dengan nada yang ragu Eunjung bertanya pada ayahnya “memangnya kenapa
nak? Ini memang rumahnya teman ayah, ayah tidak salah kok” Dia semakin bingung
dengan sikap Eunjung yang tiba-tiba sangat ragu-ragu “ Rumah teman ayah sangat
besar sekali seperti istana, pasti teman ayah sangatlah kaya” “memang teman
ayah adalah pengusaha yang sukses, dia sangat ramah kok jdi kamu tenang saja
tidak usah takut”
Lalu Ayah Eunjung menekan pintu
masuk rumah temannya. Terdengar suara dari dalam rumah yang menayakan siapa
yang ada di luar rumah dan ingin mencari siapa? Lalu Ayah Eunjung menjawab.
“Saya temannya tuan So ji sub , nama
saya pak Lee shin saya sudah memberi tahu tuan Soo akan datang hari ini” lalu
terdengar jawaban dari alat perekam tadi. “Baiklah silakan masuk tuan Soo sudah
menunggu tuan didalam” lalu pintu gerbangnya terbuka dan Eunjung dan ayahnya
masuk dengan mengendarai mobilnya.
“Ayo turun nak kita sudah ditunggu
oleh teman ayah didalam, kamu tidak akan bilang tidak jadikan nak? Kita sudah
sampai disini nak, tapi kalo kamu tidak yakin yasudah ayah saja kamu tunggu
disini saja yah masuk kedalam dulu ya”
Tiba-tiba Eunjung berteriak
memanggil ayahnya “Ayah... apa ayah tidak akan apa-apa kalo ayah tetap menjadi
bodyguardnya? Ayah kan sedang kurang enak badan, tidak bisakan kita disini
sebantar beberapa saat aku sangat gugup ayah?” Eunjung bertanya kepada ayahnya
dengan nada yang gugup.
“Kalau kamu tidak yakin , kamu tidak
harus memaksakan dirimu nak, ayah tidak apa-apa kok kamu tenang saja. Ayah akan
baik-baik saja tenang saja kamu tidak usah khawatir. Ayak masuk kedalam dulu ya
kamu duduk saja disini jangan kemana-mana”
Bayang ayahnya semakin tidak
terlihat oleh Eunjung, dan dia juga semakin tidak tenang hatinya , dia juga
bingung kenapa di tidak begitu takut dan tidak mau melakukan keinginan ayahnya
seperti ada yang mengganjal dirinya tapi dia tidak tahu apa yang sedang terjadi
kepadanya, entah mengapa kaki ini terasa sangat berat untuk melangkah kedalam. Tanpa
panjang lebar Eunjung langsung berlari mengejar ayahnya yang sudah terlihat
lagi olehnya. Eunjung mengesampingkan perasaannya sekarang dia sudah tidak
peduli lagi dengan perasan hatinya yang dia fikirkan sekarang adalah kesehatan
ayahnya. Saat di melihat ayahnya yang
sedang berbelok dia semakin cepat berlari untuk menyusul ayahnya. Dan Eunjung
juga tidak memperhatikan jalan , dan lalu dia menabrak seseorang dan dengan
sigap orang tersebut menangkap tubuh Eunjung yang hampir jatuh kelantai karena
menabrak tubuhnya . alangkah terkejutnya Eunjung saat membuka matanya. Dia tidak
tahu apakah dia sedang bermimpi ataukah ini memang kenyataan???
(To
Be Continue)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar